Sejak kecil, kita diajarkan bahwa alam semesta ini terdiri dari planet, bintang, dan galaksi. Namun, dalam dua dekade terakhir, ilmu pengetahuan modern mengungkap fakta mengejutkan: 95% dari total isi alam semesta tidak dapat kita lihat, sentuh, atau pahami dengan hukum fisika standar. Sebanyak 70% dari bagian misterius itu disebut **Energi Gelap (Dark Energy)**.
Apa yang Dikerjakan Energi Gelap?
Konsep Energi Gelap muncul dari pengamatan kosmik di akhir tahun 1990-an. Para astronom mengamati supernova tipe Ia, yang berfungsi sebagai "lilin standar" untuk mengukur jarak di ruang angkasa. Mereka menemukan bahwa galaksi-galaksi tidak hanya menjauh satu sama lain (seperti yang diprediksi oleh Big Bang), tetapi kecepatan ekspansi itu justru **semakin cepat**.
Energi Gelap adalah zat hipotetis yang menyebabkan percepatan ekspansi alam semesta. Ini bukan materi yang memancarkan atau menyerap cahaya, itulah mengapa ia disebut 'gelap'. Ia bekerja berlawanan dengan gravitasi.
Model Kosmologis Lambda-CDM ($\Lambda$CDM)
Model standar yang digunakan kosmolog saat ini, $\Lambda$CDM, menjelaskan komposisi alam semesta. Di sini, $\Lambda$ (Lambda) mewakili Energi Gelap. Berdasarkan data dari misi satelit Planck, komposisi alam semesta adalah sebagai berikut:
- **Energi Gelap (68.3%):** Gaya yang mendorong percepatan ekspansi.
- **Materi Gelap (26.8%):** Materi tak terlihat yang memberikan gaya gravitasi ekstra untuk menahan galaksi agar tidak pecah.
- **Materi Normal (4.9%):** Semua yang kita lihat, termasuk kamu, saya, bintang, dan planet.
Teori Populer Mengenai Sifatnya
Para fisikawan masih berdebat mengenai sifat dasar dari Energi Gelap. Berikut dua teori yang paling banyak dibahas di komunitas riset:
- **Konstanta Kosmologi (Lambda, $\Lambda$):** Ini adalah skenario paling sederhana, di mana Energi Gelap adalah energi yang melekat pada ruang hampa itu sendiri. Energi ini tidak berkurang saat ruang meluas, sehingga densitasnya tetap konstan. Ini sesuai dengan prediksi Einstein yang ia sebut 'Konstanta Kosmologi' (yang awalnya ia anggap sebagai kesalahan terbesar).
- **Quintessence:** Ini adalah medan energi dinamis yang nilainya berubah seiring waktu dan ruang. Quintessence lebih fleksibel daripada Konstanta Kosmologi, dan bisa menjelaskan mengapa percepatan ekspansi baru terjadi pada paruh akhir sejarah alam semesta.
"Kita mengetahui Energi Gelap ada karena kita mengukur efeknya pada pergerakan galaksi, bukan karena kita melihat zatnya secara langsung. Ini adalah anomali terbesar dalam fisika modern."
Meskipun kita masih jauh dari pemahaman penuh, riset mengenai Energi Gelap membuka pintu bagi revolusi besar dalam fisika, menantang pemahaman kita tentang gravitasi dan realitas. Ini adalah salah satu alasan mengapa saya, sebagai mahasiswa fisika, sangat bersemangat tentang bidang ini!
[1] NASA. (2024). *Dark Energy, Dark Matter*.
[2] Supernova Cosmology Project. *The Accelerating Universe*.
[3] Planck Collaboration. (2018). *Planck 2018 results. VI. Cosmological parameters*.
[4] Einstein, A. (1917). *Cosmological Considerations in the General Theory of Relativity*.